About Me

My photo
a public relation student at one of the best university in Indonesia and a fanatic fan of her mom!

Wednesday, January 18, 2012

Perangi korupsi dimulai dari DIRI KITA SENDIRI, PEMUDA!!! \m/


"Pemuda punya tanggung jawab terhadap masa depan Indonesia yang lebih berintegritas. Mulailah dari sendiri untuk tahu melawan dan mencegah lalu tularkan virus ANTI KORUPSI kepada masyarakat." Asriana Issa Sofia, M.A 

"Di tangan pemuda Indonesia pasti lebih maju dan sejahtera. Karena itu pemuda harus memiliki integritas dan ANTI KORUPSI." Kurniawaty Yusuf, MSi.

"Peran pemuda sangat penting dalam memberantas korupsi. Karena posisi pemuda itu netral, tidak terikat akan suatu kepentingan, mereka bertindak atas nilai - nilai ideal dalam hal ini ANTI KORUPSI, maka mereka harus mengenal dulu apa itu korupsi beserta nilai - nilainya. Karena itu, pendidikan ANTI KORUPSI menjadi penting bagi pemuda." Hendriana Werdhaningsih, M.Ds

"Pemuda adalah alat perubahan bagi sebuah bangsa, karena mereka punya banyak energi dan lepas dari berbagai macam kepentingan. Untuk memulai sebuah gerakan ANTI KORUPSI di negeri ini menurut saya tidak ada yang lebih tepat selain pemuda." Ika Karlina Idris, M.Si

"KORUPSI BUKAN REMAJA BANGET. Remaja itu punya idealisme, idealisme yang memberi nilai - nilai integritas bagi pemuda untuk bertindak ANTI KORUPSI dan SAY NO TO KORUPSI. Remaja punya jiwa pemberontak, sifat yang tidak dimiliki oleh para pelaku korupsi." Haris Herdiansyah, M.Si

"Mata Kuliah ANTI KORUPSI sangat bermanfaat bagi pemuda untuk membentuk mereka menjadi agen - agen ANTI KORUPSI. Mereka lebih dulu harus tahu apa itu korupsi, dampaknya dan perbuatan atau tindakan apa saja yang termasuk ke dalam tindakan korupsi." Alfikalia, M.Si, P.Si

"Remaja tidak bisa dihubungkan dengan korupsi karena mereka bukan pelaku juga tidak mengerti akan korupsi itu sendiri. Hanya saja, dalam diri remaja perlu ditanamkan nilai - nilai yang baik seperti ANTI KORUPSI. Agar kelak ketika dewasa  mereka telah memiliki nilai yang baik itu." Anita Maharani, MM.

"Pemuda adalah calon pemimpin yang akan membawa bangsa kita menjadi bangsa yang lebih bermartabat dan berkarakter, karena pemuda perlu memiliki nilai seperti dapat dipercaya, respect terhadap diri sendiri dan orang lain juga tanggung jawab." Fatchiah E. Kertamuda, M.Sc

"Sejarah membuktikan bahwa pemuda sering memiliki peranan penting dan menginisiasi berbagai tindakan untuk kemajiuan bangsa. Saya yakin dalam memerangi korupsi pemuda juga memiliki peranan penting."   DR. Rini Sudarmanti

Wednesday, November 30, 2011

Start with Yourself Social Campaign

Latar belakang
Start with yourself, Mulai dengan diri sendiri. Ide ini muncul begitu saja, ketika saya tengah sibuk mencari isu – isu menarik untuk diangkat menjadi sebuah kampanye sosial. Pertama muncul ide untuk membagikan buku gratis kepada anak – anak jalanan yang biasa mengamen dan meminta – minta di pinggir jalan atau ruang publik sejenisnya. Ide yang lain adalah hidup sehat ala mahasiswa. 
Sebenarnya kedua ide tersebut cukup menarik untuk diangkat menjadi sebuah kampanye sosial tetapi karena belum mendapat esensi yang tepat yang mengena di hati dan pikiran. Saya pun terus mencari, bertanya, dan menjelajahi dunia maya. Sampai akhirnya, ide kampanye pun berlabuh di sebuah diskusi kecil dengan seorang dosen yang saya kenal ketika masih menjadi volunteer di Media Center Sea Games. 
Start with Yourself! Dari diskusi kecil itu, kami menemukan kalimat ini. Semua kegiatan sosial itu dimulai dari diri sendiri, karena kita juga akan menjadi bagian dari kampanye-kampanye tersebut. 
Ide membagikan buku ke adik – adik jalanan yang putus sekolah itu misalnya, bisa dimulai dari diri kita sendiri, dengan kesadaran untuk menjaga buku – buku yang kita punya, karena buku itu relatif mahal sehingga tidak semua orang sanggup membeli buku dan belajar seperti mereka itu. 
Hidup sehat ala mahasiswa juga harus dimulai dari diri sendiri juga, karena sebagai penggerak dalam kampanye, kita harus lebih dulu menerapkan hidup sehat dalam keseharian kita. Karena apa yang orang lain liat dan deskripsikan dari diri kita adalah juga merupakan bentuk kampanye meskipun secara tidak langsung. 
Setujuh? Yeah! Let’s do something for others and it starts from ourself!
Cheers, Winner.

Pengakuan mereka, para perokok aktif. Berhenti merokok dimulai dari DIRI SENDIRI! (Jilid 2)

Gw      : Sejak kapan sih lo merokok?
Y         : Ngerokok pertama kali sejak SMP kelas 2
Gw      : Kenapa?
Y         : Pengen aja sih, trus temen- temen gw juga udah mulai ngerokok waktu itu
Gw      : Kenapa bisa berlanjut terus sampe sekarang?
Y         : Kan sesuai prinsipnya, ngerokok bikin ketagihan. Mungkin kayak gitulah.
Gw      : Lo bener-bener ngerasa gak kalo itu ketagihan? Contohnya?
Y         : Kalo gw sih ngerasanya gk sampe ketagihan juga. Tapi kalo abis makan, apalagi yg  pengen banget ngerokok.
Gw      : Lo pernah coba untuk tidak merokok gak di saat-saat seperti itu?
Y         : Pernah sih, dan itu berhasil buat beberapa hari. Pas ngerokok lg, ya udah bawaannya pengen terus.
Gw      : Lo tau kan apa bahaya rokok buat lo?
Y         : Tau, kan di kemasan rokoknya ada.
Gw      : Haha! Ada kesadaran di sana berarti. Trus lo merokok karna apa donk? Kalo ketagihan bukan, trus apa?
Y         : Kalo gw sih ngerokok sebagai pelengkap, kalo ngumpul ama teman-teman. Tapi dalam kondisi tertentu, rokok jg bisa jd temen. Misalnya, lagi nunggu sendiri, pasti bawaannya pengen ngerokok.
Gw      : Pasti? Hmmm, itu semacam sugenti donk ya?
Y         : Relatif sih
Gw      : Berarti itu bisa jadi sebuah sugesti tp bisa juga kesadaran donk. Jadi lo sebenernya sadar kalo rokok itu gak baik.
Y         : Iya, gw sadar rokok itu gak baik. Walaupun itu nyadarnya agak telat sih. hahaha

 
Perokok aktif si Y ini memiliki pengakuan yang isinya hampir sama dengan interviewee gw sebelumnya. Doi merokok semula karena iseng, ingin mencoba karena kebanyakan temannya juga merokok. Si Y juga merasa kalo sebenarnya merokok itu tidak membuat doi sampe ketagihan, tetapi lebih kepada sugesti. Y merasa kesehariannya kurang lengkap tanpa rokok, apalagi ketika berkumpul dengan teman – temannya. Bahkan rokok dianggap sebagai teman ketika doi sendiri. 

Hmmm! Kalo udah kayak gini, sepertinya susah ya gaisss tuk doi berhenti merokok. Karena Y ini akan merasa seperti kehilangan temannya ketika berhenti merokok. Padahal itu sekedar perasaan Y doank.
Y tentu bisa berhenti merokok, jika kemauan tersebut berasal dari dia sendiri. Tetapi kemauan tidak cukup, harus ada kesungguhan berusaha di sana. Setujuh?? \m/

Tuesday, November 29, 2011

Sukses itu dimulai dari DIRI SENDIRI (Jilid 2)

Ricky Angga Wijaya, salah satu atlet renang termuda saat ini. Sea games pekan lalu, Ricky berhasil membondong 2 medali perak untuk Indonesia masing - masing kejuaraan 5 Km dan 10 Km Open Water Swimming di Pulau Putri, Kepulauan Seribu.


Bagaimana Ricky bisa menjadi atlet yang sukses dan berprestasi seperti sekarang ini? Saya beruntung bisa merekam pengakuannya dan sang pelatih seperti terlihat di bawah ini. Cekidot gaisss!



 

Ricky itu kliatan banget masih bocahnya kalo lagi ditanyain. Udah lihat kan tuh videonya, haha, malah ka Dani yang jawab pertanyaan gw. Dia bilang, Ricky itu bisa sampe kayak gini karena rajin berlatih, semangat dan terus berusaha. Intinya ya DISIPLIN dan FOKUS! Kedua hal yang harus dimulai dari diri sendiri kan temans? Semangaaat! Kita bisa! *sindromseagames* 
\m/ 

Menjaga kesehatan (tentu) dimulai dari DIRI SENDIRI!

Katanya orang - orang, anak kostan itu rentan sakit, apalagi mahasiswa. Kenapa ya? Cekidot!


Ya, wajar aja rentan sakit. Wong anak kostan n kuliahan itu kebanyakan kayak temen gw si Chaca, iya cewek yang jadi bintang video klip gw di atas, hihi.

Doi udah tahu kalo tubuh kita emang butuh air putih yang cukup, tapi doi malah banyak minum teh, alasannya cuma karna gak doyan. Hmmm! Ya iyalah jatuh sakit! Badan capek, kurang minum akhirnya dehidrasi trus gangguan pencernaan sampai infeksi kandung kemih.

Eww! Gaiis, menjaga kesehatan itu dimulai dari tindakan diri kita sendiri dulu. Hindari segala kebiasaan dan kegemaran yang dapat membahayakan kesehatan kita. Jangan seperti Chaca, doi sadar air putih baik tuk tubuhnya tapi tetep aja gak doyan minum. Aniwei, GET WELL SOON CHA!

Pengakuan mereka, para perokok aktif. Perubahan itu dimulai dari DIRI SENDIRI!

Umumnya mereka hanya iseng atau sekedar mencoba yang namanya rokok. Kenapa mereka berakhir menjadi perokok aktif seperti sekarang? Bagaimana latar belakang pengetahuan mereka mengenai rokok dan bahayanya? Sampai dimana tingkat kesadaran mereka akan hal itu? Hmmm, Cekidot gaiss!!!

Cuplikan hasil interview dengan, hmmm, sebut saja namanya X. 
Gw      : Sejak kapan lo mulai merokok X? Dan kenapa?
X         : Sejak SMA. Iseng – iseng doank
Gw      : Kenapa bisa berlanjut sampai sekarang?
X         : Ya, karena gw gak bisa berhenti merokok.
Gw      : Kenapa lo gak bisa berhenti? Mang lo udah coba berapa kali?
X         : Gw sesak nafas kalo berhenti merokok. Kalo merokok gw adem anyem aje tuh.
Gw      : Itu sugesti kali X. Kapan dan dimana aja lo merokok?
X        : Gw merokok tergantung tempatnya. Kalo tempatnya gak mengijinkan gw buat merokok, ya gw gak merokok.
Gw     : Hmmm! Sebenernya lo bs berhenti merokok donk. Kalo semua tempat gak mengijinkan lo merokok, lo gak merokok donk.
X         : Intinya gini, gw bisa mengurangi konsumsi rokok gw. Tapi gw gak bisa berhenti.
Gw      : Kalo bisa mengurangi, lo bisa berhenti donk.
X         : Aminnnn
Gw      : Lo tau gak sih akan bahaya rokok X?
X         : Tau donk, kan tertera di bungkusnya, haha.
Gw      : Lo tau akan bahaya rokok, tapi lo tetap merokok. Jadi lo juga sadar kalo merokok itu gak baik tuk kesehatan lo kan?
X         : Lama – lama lo kayak dukun ye!
           
Perokok aktif kita yang satu ini tahu dan sadar akan kebiasaan buruknya tersebut berdampak negatif bagi kesehatannya. Tapi sekedar tahu dan sadar gak cukup gaisss tuk berubah. Harus bertindak! Si X dalam hal ini kurang berusaha dan mencoba, padahal dia tidak merokok jika sedang berada dalam keadaan dan ruang yang diharuskan bebas asap rokok. Semua perubahan dimulai dari DIRI SENDIRI temans. Buang semua sugesti negatif yang ada di pikiran kita, jangan seperti X yang menuruti sugesti negatifnya untuk tetap merokok. Hehe.., peace yaw X :P 

Sukses itu dimulai dari DIRI SENDIRI

19 November lalu, pada saat Sea Games masih berlangsung, gw berkesempatan mengunjungi Danau Cipule, tempat berlangsungnya pertandingan olahraga Perahu Naga atau Traditional Boat Race. Sesampainya di sana, gw langsung mencari posisi yang strategis untuk mengambil gambar dan merekam video, karena selain menemani 2 wartawan asing dari Thailand untuk meliput berita, gw juga punya kebutuhan akan gambar, video dan cerita seputar pertandingan olahraga cabang ini untuk dijadikan artikel di majalah kampus.

Ketika gw sudah menemukan tempat yang pas untuk merekam dan membekukan segala bentuk momen yang terjadi di sana. Tiba - tiba, segerombolan orang berbadan atletis, tegap dan sedikit berkulit gelap mendekati gw. Ya gw tau mereka itu atlet, cuma yang gw bingung ngapain mereka samperin gw? Eh ternyata, mau nanya gimana caranya menggunakan fungsi zoom di kamera dslr yang digenggam oleh salah satu temannya. 

Setelah gw jelasin, gw memanfaatkan momen tersebut untuk bertanya dan merekam wajah mereka. Meskipun akhirnya  rekaman gw berakhir gantung karena digusur oleh para petugas keamanan. 

Untung inti dari pertanyaan gw sempat dijawab, kalo tidak percuma banget gw rekam. Meskipun pada saat itu, gw masih punya waktu untuk menguber - nguber mereka untuk diinterview, tapi cuaca di danau itu panas polll gaiss. Mau jalan aja males, hihi. Cekidot!!


Mereka masih muda - muda lho gaiss, tapi udah bisa lakukan 'sesuatu' untuk negara, hihi. *syarinimodeon. 
Kunci sukses yang mereka bagi adalah SEMANGAT dan PANTANG MENYERAH. Dilihat dari pernyataan mereka ketika gw tanya siapa lawan terberat, mereka menjawab tim dari Myanmar. Ketika gw tanya lagi kenapa? Mereka menjawab karena dari dulu memang tim Myanmar tangguh dalam olahraga tersebut. 

Tapi mereka tetap bersemangat lho dan tidak mudah menyerah tuh. Buktinya tim Perahu Naga putra dan putri kita ini berhasil menggondol perak. Selamatttttttttt!

Semangat dan sikap pantang menyerah berasal dari diri kita sendiri! Karena sebenarnya untuk menjadi sukses dan juara kita harus bisa menaklukan diri kita sendiri dulu. Setujuh? \m/

Hidup tanpa rokok. Dimulai dari DIRI SENDIRI!

Sekarang, kemana pun kita pergi, dimana pun kita berada, kita pasti berhadapan dengan seseorang atau sekelompok orang dengan gumpalan asap yang berasal dari lintingan tembakau yang mereka. Di sekitar kita, di kampus, di halte, di warung, mall, bahkan hotel mewah sekali pun menyediakan ruang khusus merokok. Ruang tersebut dibuat untuk membatasi atau mengontrol perokok aktif agar aktifitas mereka tidak mengganggu kenyaman orang lain yang tidak merokok. 

Tetapi menurut saya, keadaan tersebut seolah memberitahu kita bahwa rokok sudah menjadi konsumsi pokok bagi sebagian besar orang di ibukota ini. Jadi, membuat ruang khusus untuk merokok bukan cara yang terbaik untuk mengurangi aktifitas merokok, tapi malah mempermudah akses merokok untuk setiap orang bukan hanya perokok aktif. 

“Jika anda ingin merokok, silahkan ke ruang khusus yang telah kami sediakan.” Hmmm, kira – kira seperti itu lah makna non verbal yang disampaikan pengelola ruang publik yang bersangkutan.
Jadi, tidak hanya perokok aktif yang leluasa untuk melanjutkan kebiasaan mereka tersebut. Orang yang tidak terbiasa merokok pun, seperti murid – murid sekolah menengah atau mahasiswa juga ibu – ibu arisan jika ingin merokok atau mencoba, disediakan ruang khusus. 

Hal – hal seperti itulah yang memicu tingkat perokok aktif di negeri ini kawan!!! 

Tahu kan warung kopi yang biasa jadi tempat nongkrong kaum urban di mall – mall besar? Ya, warung kopi yang terkenal bukan hanya karena cita rasanya tetapi juga karena harganya yang hits, Starbucks atau Coffee Bean juga menyediakan ruang terbuka bagi para pelanggannya yang mau ngopi sambil merokok. 

Faktanya jelas terlihat, bahkan langsung di tempat! Mereka yang berseragam sekolah, mahasiswa, dan ibu – ibu arisan yang tengah berkumpul tak jarang terlihat memilih duduk di ruang terbuka tersebut untuk melakukan aktifitas mereka sambil ngopi dan menikmati tembakau yang mereka kepit dengan jari manis dan tengah.
Ini Indonesia! Kita tidak memiliki budaya mengisap tembakau seperti di atas, apalagi sampai dianut oleh kaum pelajar dan ibu rumah tangga. Di sebagian daerah, merokok malah masih dianggap sebagai kegiatan tabu. Karena dulu yang mengisap tembakau adalah orang tua atau jompo dan kebanyakan lelaki. 

Sekarang, merokok seperti bagian dari gaya hidup kaum urban di Indonesia. Produksi rokok semakin meningkat, sehingga produk rokok pun semakin beragam, seolah setiap jenisnya menggambarkan  kelas – kelas tertentu. 

Sekali lagi, merokok bukan budaya. Kebiasaan buruk ini diciptakan atau dibentuk oleh para produsen dan marketing perusahaan – perusahaan rokok dalam hal ini Indonesia, juga pemerintah. Kenapa? Karena pemerintah gagal mengontrol produksi dan distribusi rokok di Indonesia. Peraturan mengenai rokok itu sendiri tidak cukup mengikat produsen, distributor dan konsumennya. Perusahaan rokok seolah bebas menebar iklan mereka dimana saja, mensponsori berbagai acara, termasuk kesehatan dan pendidikan yang jelas memiliki esensi berbeda dengan rokok. Mungkin karena kontribusi pajak mereka yang besar dan sebagainya, yang jelas pemerintah kurang tegas dalam hal ini.

Jadi, merokok sepenuhnya menjadi pilihan kita, kita ingin merokok ya karena kemauan dan kesadaran kita. Informasi akan bahaya mengkonsumsi rokok jelas terpampang di setiap iklan dan bungkusnya. Tergantung kita, ingin mengabaikan peringatan tersebut atau malah tidak ambil pusing dan sebagainya, yang jelas kita juga sadar kalau kebiasaan tersebut berdampak buruk.

Produksi dan distribusi rokok jelas tidak bisa disalahkan penuh. Perusahaan – perusahaan rokok akan terus memproduksi dan mendistribusi rokok dengan gencar jika kita sendiri selaku konsumen dan calon konsumennya tidak bisa menahan dan membatasi diri untuk merokok. Pemerintah sudah tidak bisa diandalkan dalam hal ini. 

Ayo perangi rokok mulai dari DIRI SENDIRI! Hidup sehat tanpa hisapan dan asap rokok! \m/

Kebersihan Laut, Kita Mulai dari Diri Sendiri

startwithurself campaign logo
Wew! Sea Games ke 26 telah berakhir! Dengan begitu berakhir juga deh tugas gw jadi volunteer. Jadi ceritanya nih, gw itu volunteer di Media Press Center (MPC) nya Sea Games di Jakarta kurang lebih dua minggu gitu deh. Karena tempat gw kerja itu adalah pusat informasi dan layanan bagi seluruh awak media lokal dan asing yang terdaftar meliput Sea Games, jadi di tempat gw kerja juga menyediakan shuttle bus service tuk rekan – rekan media yang ingin diantarkan ke venue olahraga yang dipertandingkan setiap harinya. 

Nah, layanan ini memberi kesempatan bagi kami yang bekerja di MPC untuk berkunjung ke venue – venue Sea Games yang ada di Jakarta. Sebenernya, gak hanya volunteer di MPC sih yang bisa berkunjung ke venue, semua volunteer bisa kok. Tapi kan kami beda, *uhuk, ke venue nya bareng ma media asing. Jadinya, jalan –jalan sekalian belajar gitu, belajar meliput dan menyiarkan berita versi negara – negara se-Asia Tenggara. Hihi, *radasongong. So, kesempatan tuk liputan bareng media asing di venue – venue Sea Games itu gak bakal dilewatkan oleh kita – kita, termasuk gw.

Dari sekian banyak venue, gw kebagian yang paling keren donk. Oh lucky me! Gw mengunjungi Pulau Putri, di Kepulauan Seribu, tempat berlangsungnya kompetisi olahraga renang di laut bebas atau open water swimming Sea Games 2011. Apa yang gw lihat dan temukan di sana? Cekidot!!!
Biru


Laut



Angin segar


Hangat matahari



Botani dan hewani laut


Juga SAMPAH!




Benda – benda putih yang mengapung di atas lautan itu semula menarik perhatian gw, gw pikir ikan. Takjub gitu gw, secara dah lama banget kan gw gak jalan – jalan ke laut, maruk ya? ato norak? Whatever lah! Tapi lihat hasil foto – foto gw di atas. 

Ya! Itu bukan ikan atau hewan laut sejenisnya gaisssss.. Itu sampah! Salah besar kalo sempat terbesit di pikiran kita, kalo sampah sekecil itu tidak bisa merusak laut seluas Kepulauan Seribu.
Waktu gw foto tuh sampah – sampah, gw masih jauh banget dari tempat tujuan gw, Pulau Putri. Nih sampah gw nemu gak lama ketika kapal yang gw tumpangi melaju. Tepat di tengah laut. Kalau bukan pengunjung Kepulauan Seribu yang membuang sampah tersebut, siapa lagi? 

Setelah gw telusuri ternyata, kapal yang gw tumpangi tersebut tidak menyediakan tempah sampah. Oh NO! Kesadaran akan kebersihan laut kita harus dimulai dari kita sendiri! Tidak heran jika terdapat banyak sampah di lubang – lubang penyangga gelas di atas kapal, karena memang tidak terdapat tempat lain untuk menampung bungkus –bungkus makanan dan minuman pengguna jasa kapal. Bahkan tas gw hampir dipenuhi botol – botol minuman kosong. Tentu tindakan itu lebih baik daripada harus membuangnya di laut lepas. 

Kepedulian itu tidak sekedar membutuhkan pengetahuan dan kesadaran tapi lebih kepada tindakan. Semua orang pasti tahu kalau tidak ada sampah yang baik untuk laut. Semua orang pasti sadar akan tindakan buruk mereka terhadap laut. Tapi sekedar tahu dan sadar sekali lagi TIDAK CUKUP! Kita harus bertindak, mulai dari diri kita sendiri. Jangan membuang sampah di laut. Tegur dan ingatkan mereka yang mungkin akan merusak laut, bukan hanya pengunjung tetapi juga para pengelola jasa di sekitar laut tersebut. Dalam cerita gw ini termasuk para nakhoda kapal, pengelola Pulau Putri dan penanggung jawab kompetisi OWS Sea Games. 

Keindahan Pulau Putri yang nyaris sempurna, dirusak oleh sedikit cela yang berasal sampah – sampah kecil yang menghiasi lautnya. Yukk temans, jaga kebersihan laut kita mulai dari sekarang. Jadi kalo berlibur ke laut atau pantai kita sekalian menjaga kelestariaannya, agar pemandangan yang disuguhkan tetap indah. \m/


Sampah di sekitar arena venue Open Water Swimming Sea Games 2011.
What a sad view! :(